KEPERAWATAN JIWA I
PROPOSAL KEGIATAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK ORIENTASI
REALITA
Dosen Pembimbing : Suryagustina, S. Kep, Ns
Oleh :
Kelompok 5
Nama NIM
|
2012.B.13.0252
2012.B.13.0255
2012.B.13.0265
2012.B.13.0266
2012.B.13.0270
|
YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PRODI D-III KEPERAWATAN
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Kuasa, karena atas kasih dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Keperawatan Jiwa
I ini dengan baik.
Adapun pembahasan yang kami ambil pada saat ini adalah mengenai Proposal
Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita yang memuat tentang kegiatan
bermain/permainan.
Makalah ini memuat dan memberikan gambaran kepada
Mahasiswa/mahasiswi agar mampu memahami
dan mengetahui cara yang dilakukan untuk memberikan terapi pada
pasien yang mengalami gangguan jiwa. Sehingga dalam pemberian Asuhan keperawatan,
perawat mempunyai pedoman dan kiat yang baik kepada masyarakat.
Kiranya materi ini dapat menambah ilmu dan wawasan
kita sebagai perawat dalam menjalani proses keperawatan, sehingga dalam
memberikan terapi bagi pasien/klien, kita sudah bisa memahami konsep pemberian terapi
yang baik pada klien.
Kami menyadari bahwa makalah ini perlu dikaji dan
disempurnakan kembali, dengan kritik dan saran yang mendukung dan membangun
dari berbagai pihak, terlebih bila kita diskusikan bersama-sama untuk perbaikan
yang akan datang.
Akhir kata kami sampaikan Terima Kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini sehingga
bermanfaat bagi kita semua.
Palangka
Raya, 13 Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
sampul
Kata
pengantar...................................................................................................... ii
Daftar
isi................................................................................................................ iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2
Rumusan
Masalah .......................................................................................... .. 2
1.3
Tujuan
............................................................................................................... 2
1.4
Manfaat ............................................................................................................. 2
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1.
Pengertian Terapi Aktivitas
Kelompok Orientasi Realita….……..……..…. 3
2.2.
Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita……………………… 3
2.3.
Masalah Keperawatan ……………………………………………………… 4
2.4.
Aktivitas
dan indikasi TAK orientasi realitas ……………………….…….. 4
2.4.1. Sesi
1 Pengenalan Orang ……………………………………..…….. 4
2.4.2. Sesi
2 Pengenalan Tempat ……………………….……………...….. 8
2.4.3. Sesi 3 Pengenalan
Waktu …………………………………………… 10
2.5. Penilaian Kegiatan TAK
Orientasi Realita ……………………………….. 12
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan....................................................................................................... 15
3.2 Saran............................................................................................................. 15
iii
|
LAMPIRAN
BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Manusia sebagai mahluk social yang hidup
berkelompok dimana satu dengan yang lainnya saling berhubungan untuk memenuhi
kebutuhan social. Kebutuhan social yang dimaksud antara lain : rasa menjadi
milik orang lain atau keluarga, kebutuhan pengakuan orang lain, kebutuhan
penghargaan orang lain dan kebutuhan pernytaan diri.
Secara individu selalu berada dalam
kelompok, sebagai contoh individu berada dalam satu keluarga. Dengan
demikian ada dasarnya individu memerlukan hubungan timbal balik,
hal ini bisa melalaui kelompok.
Penggunaan kelompok dalam praktek
keperawatan jiwa memberikan dampak positif dalam upaya pencegahan dalam
upaya pencegahan, pengobatan atau terapi serta pemulihan kesehatan
seseorang. Meningkatnya penggunaan kelompok terapeutik, modalitas merupakan
bagian dan memberikan hasil yang positif terhadap perubahan perilaku
pasien/klien, dan meningkatkan perilaku adaptif dan mengurangi perilaku maladaptive.
Beberapa keuntungan yang
diperoleh individu atau klien melalui terapi aktivitas kelompok melalui
dukungan (support), pendidikan meningkatkan pemecahan masalah, meningkatkan
hubungan internasional dan juga meningkatkan uji realitas (reality testing) pada
klien dengan gangguan orientasi realitas ( Birckhead, 1989).
Terapi aktifitas kelompok sering
digunakan dalam praktek kesehatan jiwa, bahkan dewasa ini terapi aktivitas
kelompok merupakan hal yang penting dari keterampilan terapeutik dalam
keperawatan. Terapi kelompok telah diterima profesi kesehatan.
Pimpinan kelompok dapat menggunakan
keunikan individu untuk mendorong anggota kelompok untuk mengungkapkan masalah
dan mendapatkan bantuan penyelesaian masalahnya dari kelompok, perawat juga
adaptif menilai respon klien selama berada dalam kelompok.
Klien
dengan gangguan jiwa sikotik, mengalami penurunan daya nilai realitas (reality
testing ability). Klien tidak lagi mengenali tempat, waktu, dan orang-orang di
sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan klien merasa asing dan menjadi pencetus
terjadinya ansietas pada klien. Untuk menanggulangi kendala ini, maka perlu ada
aktivitas yang memberi stimulus secara konsisten kepada klien tentang realitas
di sekitarnya. Stimulus tersebut meliputi stimulus tentang realitas lingkungan,
yaitu diri sendiri, orang lain, waktu, dan tempat.
1.2. Rumusan
Masalah
1.2.1. Apa Pengertian Terapi Aktivitas Kelompok
Orientasi Realita?
1.2.2. Apa Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita?
1.2.3. Bagaimana Masalah Keperawatan/
Sasarannya?
1.2.4. Bagaimana Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas?
1.2.5. Bagaimana Penilaian
Pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita ?
1.3
Tujuan
1.3.1. Tujuan
Umum
Mahasiswa mampu mempraktekkan dan
memahami terapi aktivitas kelompok orientasi realita pada pasien gangguan jiwa.
1.3.2. Tujuan Khusus
1.3.2.1.
Memahami Pengertian Terapi Aktivitas
Kelompok Orientasi Realita
1.3.2.2. Memahami Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita
1.3.2.3. Mengetahui Masalah
Keperawatan/ Sasarannya
1.3.2.4. Mengerti Aktivitas dan indikasi TAK orientasi
realitas
1.3.2.5. Mengerti Cara
Penilaian Pada Kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi Realita.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi SKS dan
kemampuan yang harus dicapai dalam pemenuhan nilai pada mata kuliah Keperawatan
Jiwa I.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Terapi
Aktivitas Kelompok Orientasi Realitas
Gangguan orientasi realitas adalah
ketidakmampuan membedakan lamunan dan kenyataan sehingga muncul perilaku yang
sukar dimengerti dan menakutkan.
Kelompok adalah kumpulan individu yang
memiliki hubungan satu dengan yang lain,saling bergantungan dan mempunyai norma
yang sama (struart & laraia, 2001).
Terapi Aktivitas Kelompok ( TAK )
Orientasi Realitas adalah upaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada
klien, yaitu diri sendiri, orang lain, lingkungan/tempat, dan waktu.
TAK Orientasi Realita berupaya
dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien baik diri sendiri, orang
lain, maupun lingkungan (waktu, tempat). Dimana Jenis TAK Orientasi
Realita yaitu :
2.1.1. Orientasi Realitas
pengenalan orang
2.1.2. TAK Orientasi
Realitas pengenalan tempat
2.1.3. TAK Orientasi Realitas pengenalan waktu.
2.2. Tujuan Terapi Aktivitas Kelompok Orientasi
Realita
Sedangkan tujuan dari
pelaksanaan TAK Orientasi Realita yaitu :
2.2.1. Tujuan
Umum
Tujuan umum TAK Orientasi realitas adalah klien mampu
mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan.
2.2.2. Tujuan
Khusus
1.
Klien mampu mengenal tempat
ia berada dan pernah berada.
2.
Klien mengenal waktu dengan
tepat
3.
Klien dapat mengenal diri
sendiri dan orang-orang di sekitarnya dengan tepat
2.3. Masalah
Keperawatan
Therapi
aktivitas kelompok orientasi realita ditujukan pada klien dengan
masalah keperawatan :
1.
Salah mengenal orang lain,
tempat dan waktu
2.
Halusinasi
3.
Waham
4.
Dimensia
5.
Kebingungan
6.
Tidak kenal dirinya
2.4. Aktivitas dan indikasi TAK orientasi realitas
Aktivitas
TAK orientasi realitas, dimana aktivitas yang dilakukan tiga sesi berupa
aktivitas pengenalan orang, tempat, dan waktu. Klien yang mempunyai indikasi
TAK orientasi realitas adalah klien halusinasi, dimensia, kebingungan, tidak
kenal dirinya, salah mengenal orang lain, tempat dan waktu (Keliat dan Akemat,
2005).
TAK
orientasi realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang, sesi 2:
pengenalan tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
Selengkapnya pelaksanaan TAK orientasi realitas, adalah sebagai berikut:
2.4.1. Sesi 1
Pengenalan Orang
1. Tujuan
1)
Klien mampu mengenal nama-nama perawat.
2)
Klien mampu mengenal nama-nama klien
lain.
2. Setting
1)
Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkaran.
2)
Ruangan nyaman dan tenang
3. Persiapan
1) Analisa situasi meliputi :
waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian tugas perawat, alat bantu yang
dipakai dan persiapan ruangan.
2) Persiapan alat yang biasa
digunakan antara lain :
(1)
Spidol
(2)
Papan nama sejumlah klien
dan perawat yang ikut TAK
(3)
Bola tenis
(4)
Tape recorder
(5)
Gambar-gambar berpasangan
(6)
Kaset lagu
(7)
Kalender
(8)
Jam dinding
4. Setting Posisi TAK
Orientasi Realita
L
|
O
|
K
|
F
|
K
|
F
|
K
|
Co
|
K
|
F
|
K
|
K
|
F
|
Posisi Klien saling berhadapan
Keterangan :
1)
L : Leader
2)
Co : Wakil Leader
3)
K : Klien
4)
F : Fasilitator
5)
O : Observer
5. Uraian
tugas perawat (therapist)
1) Leader
dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi
pola-pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok untuk menyadari
dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu kelompok untuk menetapkan
tujuan dan membuat peraturan. Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan apa
yang harus dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu
kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis
2) Fasilitator bertugas
memberikan stimulus kepada anggota kelompok lain agar dapat mengikuti jalannya
kegiatan dalam kelompok
3) Observer bertugas
mencatat serta mengamati respon klien, jalannya aktivitas therapi, peserta yang
aktif dan pasif dalam kelompok serta yang drop out (tidak dapat mengikuti
kegiatan sampai selesai)
6. Proses Seleksi
Berdasarkan
observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh perawat
1)
Berdasarkan informasi dan
diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari serta kemungkinan dilakukan therapi
kelompok pada klien tersebut dengan perawat ruangan
2)
Melakukan kontak pada klien
untuk mengikuti aktivitas yang akan dilakukan
7. Program
antisipasi masalah
Suatu intervensi
keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi keadaan yang bersifat darurat
atau emergensi yang dapat mempengaruhi proses pelaksanaan kegiatan therapi
aktivitas kelompok.
8. Kegiatan
1) Perkenalan
Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri
masing-masing dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam
kelompok.
(1)
Bila akan mengemukakan
perasaannya klien diminta untuk lebih dulu menunjukkan tangannnya
(2)
Bila klien ingin keluar
untuk minum, BAB/BAK harus minta ijin pada perawat
(3)
Pada akhir perkenalan pemimpin
mengevaluasi kemampuan identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama
perawat yang ditunjuk oleh leader.
2) Kerja
Klien
mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan pasangan, melakukan
perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah permainan dan memberikan
jawaban atas pertanyaan dari kelompok.
Klien
yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup luas dan duduk membentuk
lingkaran
(1)
Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar
pasangan dari alat-yang setiap hari digunakan : piring dengan sendok, sapu
dengan tempat sampah, pensil dengan buku, sepatu dengan kaus kaki, meja dengan
kursi, dan membagikan pada setiap peserta secara acak.
(2)
Selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai
dengan gambar yang dipegang. Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas
selengkapnya : nama, alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta
ketrampilan yang dimiliki.
(3)
Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada
kelompok identitas dirinya dan pasangannya selengkap-lengkapnya.
(4)
Kemudian dilanjutkan sesuai SOP yang telah dibuat.
(5)
Selama kegiatan berlangsung observer mengamati
jalannya acara.
3) Evaluasi
Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan
untuk mengemukakan perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan
(1)
Klien dapat mengemukakan perasaannya
setelah memperkenalkan dirinya
(2)
Klien mengemukakan
perasaannya setelah disapa oleh klien lain dengan menyebut nama, alamat, dan
ruangan di rumah sakit.
(3)
Klien mengemukakan pendapat
tentang kegiatan ini
4) Terminasi/Penutup
Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat
kegiatan, klien menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.
2.4.2. Sesi 2 Pengenalan
Tempat
1. Tujuan
1)
Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2)
Klien mampu mengenal nama ruangan
tempat dirawat
3)
Klien mampu mengenal kamar tidur.
4)
Klien mampu mengenal tempat tidur.
5)
Klien mengenal ruang perawat, ruang
istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan WC.
2. Setting
1)
Terapis dan klien duduk bersama dalam
lingkaran.
2)
Ruangan tempat perawatan klien
3. Alat
1)
Tape recorder
2)
Kaset lagu “dangdut”.
3)
Bola tenis
4. Metode
1)
Diskusi kelompok.
2)
Orientasi lapangan
5. Langkah
kegiatan
1)
Persiapan
(1) Mengingatkan
kontrak pada klien peserta Sesi 1 TAK Orientasi Realitas
(2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2)
Orientasi
(1)
Salam terapeutik, salam dari terapis
kepada klien.
(2)
Evaluasi dan validasi
(3)
Terapis menanyakan perasaan klien saat
ini.
(4)
Menanyakan apakah klien masih mengingat
nama-nama klien lain.
(5)
Kontrak
(6)
Terapis menjelaskan tujuan kegiatan,
yaitu mengenal tempat yang biasa dilihat.
(7)
Menjelaskan aturan main yaitu :
a.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta ijin pada terapis.
b.
Lama kegiatan 45 menit
c.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
3)
Tahap kerja
(1)
Terapis menanyakan kepada klien nama
rumah sakit,nama ruangan, klien diberi kesempatan menjawab. Beri pujian pada
klien yang mampu menjawab dengan tepat.
(2)
Terapis menjelaskan dengan menyalakan tape recorder lagu dangdut, sedangkan
bola tenis diedarkan dari satu peserta ke peserta yang lain searah jarum jam.
Pada saat lagu berhenti, klien yang sedang memegang bola tenis akan diminta
menyebutkan nama rumah sakit dan nama ruangan tempat klien dirawat.
(3)
Terapis menyalakan tape recorder, menghentikan lagu,dan meminta klien yang
memegang bola tenis untuk menyebutkan
nama ruangan dan nama rumah sakit. Kegiatan ini diulang sampai semua peserta
mendapat giliran.
(4)
Terapis memberikan pujian saat klien
telah menyebutkan dengan benar.
(5)
Terapis mengajak klien berkeliling
serta menjelaskan nama dan fungsi ruangan yang ada. Kantor perawat, kamar
mandi, WC, ruang istirahat, ruang TAK,dan ruangan lainnya.
4)
Tahap terminasi
(1) Evaluasi
a.
Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK
b.
Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
(2) Tindak
lanjut
Terapis menganjurkan klien untuk
menghapal nama-nama tempat.
(3) Kontrak
yang akan datang
a. Menyepakati
kegiatan yang akan datang, yaitu mengenal waktu.
b. Menyepakati
waktu dan tempat.
5) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat proses TAK berlangsung, khususnya
pada tahap kerja. Aspek yang di evaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan
tujuan TAK. Untuk Tak Orientasi Realitas tempat, kemampuan klien yang
diharapkan adalah mengenal tempat dirumah sakit.
2.4.3. Sesi
3 : Pengenalan Waktu
1. Tujuan
1) Klien dapat
mengenal waktu dan tempat
2) Klien dapat
mengenal tanggal dengan tepat.
3) Klien dapat
mengenal hari dengan tepat
4) Klien dapat
mengenal tahun dengan tepat
2. Setting
1)
Terapis dan klien duduk bersama dalam lingkaran.
2)
Klien berada di ruangan yang ada
kalender dan jam dinding
3. Alat
1) Kalender
2) Jam dinding
3) Tape recorder
4) Kaset lagu dangdut
5) Bola tenis
4. Metode
1) Diskusi
2) Tanya jawab
5. Langkah kegiatan
1) Persiapan
(1)
Mengingatkan kontrak dengan klien peserta Sesi 2 TAK
orientasi realitas.
(2) Mempersiapkan alat dan tempat
pertemuan.
2) Orientasi
(1)
Salam terapeutik, salam dari terapis kepada klien, Terapis
dan klien memakai nama
(2)
Evaluasi/Validasi
a. Terapis menanyakan perasaan klien saat
ini
b. Menanyakan apakah klien masih
mengingat nama-nama ruangan yang sudah dipelajari
3) Kontrak
(1) Terapis
menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu mengenal waktu.
(2) Menjelaskan
aturan main yaitu :
a.
Jika ada klien yang ingin meninggalkan
kelompok, harus minta ijin pada terapis.
b.
Lama kegiatan 45 menit
c.
Setiap klien mengikuti kegiatan dari
awal sampai selesai.
4) Tahap kerja
(1) Terapis
menjelaskan kegiatan yang akan dikerjakan.
(2) Terapis
menjelaskan akan menghidupkan tape
recorder, sedangkan bola tenis diedarkan dari satu klien ke klien lain. Pada
saat musik berhenti, klien yang memegang
bola menjawab pertanyaan dari terapis
(3) Terapis
menghidupkan musik,dan mematikan musik. Klien mengedarkan bola tenis secara bergantian searah jarum jam.
Saat musik berhenti, klien yang memegang bola siap menjawab pertanyaan terapis
tentang tanggal, bulan, tahun, hari, dan jam saat itu. Kegiatan ini diulang
(4)
sampai semua klien mendapat giliran.
(5) Terapis
memberikan pujian kepada klien setelah memberi jawaban tepat
5) Tahap terminasi
(1)
Evaluasi
a.
Terapis menanyakan perasaan klien
setelah mengikuti TAK
b.
Terapis memberikan pujian atas
keberhasilan kelompok.
(2)
Tindak lanjut
Terapis meminta
klien memberi tanda/mengganti kalender setiap hari
(3)
Kontrak yang akan datang
a. Menyepakati TAK
yang akan datang sesuai dengan indikasi klien.
b.
Menyepakati waktu dan tempat.
6) Evaluasi
Evaluasi dilakukan saat
proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAK Orientasi Realitas
waktu kemampuan klien yang diharapkan adalah mengenal waktu, hari, tanggal,
bulan, dan tahun.
2.5. Penilaian Kegiatan TAK Orientasi Realita
2.5.1. Sesi
1: Pengenalan Orang
Tujuan
1. Klien
mampu mengenal nama-nama perawat.
2. Klien
mampu mengenal nama-nama klien lain.
NO
|
Aspek yang dinilai
|
Nama Klien
|
|||||
|
|
|
|||||
1
|
Menyebutkan
nama klien
|
|
|
|
|||
2
|
Menyebutkan
nama pangilan klien
|
|
|
|
|||
3
|
Menyebutkan nama klien lain
|
|
|
|
|||
4
|
Menyebutkan
asal klien lain.
|
|
|
|
|||
5
|
Menyebutkan
hobi klien lain
|
|
|
|
2.5.2. Sesi
2: Pengenalan Tempat
Tujuan:
1.
Klien mampu mengenal nama rumah sakit.
2.
Klien mampu mengenal nama ruangan tempat dirawat.
3. Klien
mampu mengenal kamar tidur
4. Klien
mampu mengenal tempat tidur
5. Klien
mampu mengenal ruan perawata, ruang istirahat, ruang makan, kamar mandi, dan
WC.
NO
|
Aspek yang dinilai
|
Nama Klien
|
|||||
|
|
|
|||||
1.
|
Menyebutkan
nama rumah sakit
|
|
|
|
|||
2.
|
Menyebutkan
nama ruangan
|
|
|
|
|||
3.
|
Menyebutkan
letak kantor perawat.
|
|
|
|
|||
4.
|
Menyebutkan
letak kamar mandi dan WC
|
|
|
|
|||
5.
|
Menyebutkan
letak kamar tidur
|
|
|
|
2.5.3. Sesi
3: Pengenalan Waktu
Tujuan
1. Klien
dapat mengenal waktu dengan tepat
2. Klien
dapat mengenal tanggal dengan tepat
3. Klien
dapat mengenal hari dengan tepat
4. Klien
dapat mengenal tahun dengan tepat
NO
|
Aspek yang dinilai
|
Nama Klien
|
|||||
|
|
|
|||||
1.
|
Menyebutkan
jam
|
|
|
|
|||
2.
|
Menyebutkan
hari
|
|
|
|
|||
3.
|
Menyebutkan
tanggal
|
|
|
|
|||
4.
|
Menyebutkan
bulan
|
|
|
|
|||
5.
|
Menyebutkan
tahun
|
|
|
|
Petunjuk:
- Tulis
nama pangilan klien yang ikut TAK pada kolom nama klien.
- Untuk
tiap klien, beri penilaian tentang kemampuan klien mengetahui nama,
pangilan, asal dan hobi klien lain. Beri tanda (V) jika klien mampu dan
tanda (X) jika klien tidak mampu.
BAB 3
PENUTUP
3.1.
Simpulan
TAK Orientasi Realita berupaya
dalam mengorientasikan keadaan nyata kepada klien baik diri sendiri, orang
lain, maupun lingkungan (waktu, tempat). Dimana Jenis TAK Orientasi
Realita yaitu :
2.1.1. Orientasi
Realitas pengenalan orang
2.1.2. TAK
Orientasi Realitas pengenalan tempat
2.1.3. TAK
Orientasi Realitas pengenalan waktu.
Tujuan umum TAK Orientasi
realitas adalah klien mampu mengenali orang, tempat dan waktu sesuai kenyataan.
TAK orientasi
realitas terdiri dari 3 sesi, yaitu sesi 1: pengenalan orang, sesi 2:
pengenalan tempat dan sesi 3: pengenalan waktu (Keliat dan Akemat, 2005).
3.2. Saran
Diharapkan
makalah
ini mampu menjadi pedoman dan dapat kita pahami mengenai pentingnya kita
sebagai perawat memahami adanya terapi yang dapat diberikan pada klien gangguan
jiwa.
Kami selaku kelompok berharap makalah
ini dapat kita bahas secara bersama agar dapat lebih sempurna dan proses
penyusunannya kedepan kami harapakan lebih dapat sempurna dengan mencari
buku–buku mengenai Keperawatan
Komunitas serta referensi lain. Karena kami
menyadari dalam proses penyusunan makalah ini kami masih belum sepenuhnya
lengkap mengumpulkan referensi yang ada dan terlebih
yang terbaru.
Demikianlah makalah yang dapat kami
sampaikan. Kritik dan
saran selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah kami. Kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan maupun pemaparan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…
DAFTAR
PUSTAKA
Keliat dan Akemat, 2005. Terapi Aktivitas Kelompok :
Terapi Klien Gangguan Jiwa. Jakarta: EGC
Isaacs,
Ann. 2004. Panduan Belajar Keperawatan
Kesehatan Jiwa dan Psikiatrik. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Mallapiang.2003.Keperawatan Jiwa.Jakarta:EGC.
Niven,
Neil. 2000. Psikologi Kesehatan.
Jakarta. EGC.
1xBet Korean Sportsbook Review 2021 - Legalbet.co.KR
BalasHapus1xBet is one of the leading online sports betting operators. We review the online 바카라 사이트 bookmakers with 1xbet korean bonuses, live หาเงินออนไลน์ betting,
Pragmatic Play launches slot machine 'Moolah' in a bid to
BalasHapusof Pragmatic 나주 출장안마 Play Ltd. and a subsidiary company of Pragmatic Play Ltd., the 제천 출장샵 company said in a statement on 동해 출장마사지 Tuesday 논산 출장안마 it 이천 출장마사지 has integrated the